Usaha rumah kontrak dapat menjadi salah satunya investasi menarik yang bisa kita kerjakan. Tetapi, segalanya itu tidak tiba semerta-merta. Perlu usaha extra dan telaten dalam jalankan tiap proses.

Beberapa orang mengawali cara besar dengan memulai usaha rumah kontrak untuk memperoleh pendapatan tambahan.

Bila belum mempunyai property untuk dikontrakkan, kita harus cari tempat tinggal dipasarkan lebih dulu.

Saat sebelum beli property untuk dicarter, pikir lebih dulu banyak hal yang hendak memengaruhi keputusan hal pembelian tempat tinggal untuk dikontrakkan.

Apa, kurang lebih? Berikut lima hal yang perlu kamu pikirkan.

4 Tips Penting Saat sebelum Usaha Rumah Kontrakan

1. Menyimpan Sasaran Penghasilan

Saat sebelum sewakan property, cari info berapakah harga pasar yang sesuai lokasi dan kualitas dari property yang akan dibeli.

Contoh:

  • Kamu beli rumah pada harga Rp300 juta
  • Sesuai riset harga sewa rumah di tempat sekitaran, kamu dapat memperoleh sekitaran Rp1,lima juta /bulan
  • Sesuai dengan penghitungan, karena itu kamu akan memperoleh Rp18 juta /tahun.

Setelah itu penghitungan pengeluaran tahunan yang perlu dikeluarkan pemilik property.

Tentu saja ini jadi penting supaya kita tidak alami rugi.

2. Ketahui Pengeluaran Tahunan

Ada dua tipe pengeluaran tahunan, yaitu pengeluaran masih tetap dan pengeluaran tidak tersangka.

Pada pengeluaran masih tetap, anda akan keluarkan uang untuk bayar pajak, asuransi, pemeliharaan dengan teratur dan beragam pembaruan property yang perlu dilaksanakan dengan teratur.

Dan pada pengeluaran tidak tersangka, kita perlu mempersiapkan dana genting bila ada peristiwa yang tidak diharapkan.

Misalkan kerusakan AC, pemanas air, dan sebagainya.

Dengan beragam peluang, seharusnya siapkan dana yang serupa besar dengan pengeluaran masih tetap.

Bila membagikan dana untuk pengeluaran masih tetap sejumlah Rp3 juta, karena itu Teman dekat harus sediakan dana untuk pengeluaran tidak tersangka sejumlah Rp3 juta juga.

Bila bujet ini dihitung /tahun, memiliki arti anda cuma akan memperoleh Rp12 juta…

Berdasar perincian ongkos sewa /tahun (Rp18 juta), pengeluaran masih tetap /tahun (Rp3 juta), dan ongkos tidak tersangka /tahun (Rp3 juta).

Harus diingat jika penghitungan ini cuma berlaku jika ada orang yang sewa property.

Jika tidak, memiliki arti kita harus mengongkosi pengeluaran tahunan itu dari kantong sendiri.

3. Siap dengan Semua Resiko

Saat sebelum beli property, pertimbangkan beragam resiko yang kemungkinan ditemui seperti berikut:

  • Selama beberapa periode waktu tertentu, kemungkinan tidak ada orang yang ingin mengontrak rumah.
  • Saat baru beli property itu, kita harus membuat desain interior secara baik.
  • Harus mampu menyingkirkan orang yang sewa property bila terjadi permasalahan yang tidak diharapkan.
  • Mesti siap membenahi bagian-bagian dari property karena faksi penyewa tidak bertanggungjawab.

Untuk menghindar hal itu, kemungkinan sebaiknya untuk konsultasi dengan instansi yang dapat mengurusi permasalahan properti…

Hingga dapat menolong memperoleh penyewa dengan kualitas oke.

Akhirnya, property yang dikontrakkan sanggup masih tetap pada kondisi baik.

4. Teratur Lakukan Perawatan

Sama seperti yang sudah diterangkan di atas, kita harus teratur lakukan perawatan pada rumah yang dikontrakkan.

Rajin bersihkan rumah tentu jadi kewajiban tiap minggu.

Tidak lupa, lihat tiap pojok ruang bila terjadi kerusakan.

Jika rumah kosong untuk waktu lama, koordinasikan dengan faksi keamanan sekitaran supaya selalu terlindungi.

Masalahnya perampokan listrik sampai pompa air sering terjadi lho !

Walau rumah sudah diisikan oleh pengontrak, teruslah untuk tukar berita masalah rumah tersebut…

Yakinkan supaya diri kamu cepat tangani kerusakan dan lakukan perawatan property.

Bagaimana juga, usaha rumah kontrak tidak hanya masalah taktik dan promosi…

Tetapi perduli dengan perawatan setiap hari.